Khutbah Iedul Fitri - Panti Asuhan Muhammadiyah Tuksono
Headlines News :
Home » » Khutbah Iedul Fitri

Khutbah Iedul Fitri

Written By Panti Asuhan Muhammadiyah Tuksono on Selasa, 26 Januari 2016 | 06.01

Khutbah Idul Fitri 1436 H
 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الْحَمْد لِلَّه تَعَالَى نَحْمَدُه وَنَسْتَعِيْن بِه وَنَسْتَغْفِرُه وَنَعُوْذ بِاللَّه تَعَالَى مِن شُرُوْر أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَات أَعْمَالِنَا مَن يَهْدِى الْلَّهُ فَلَا مُضِلَ لَه وَمَن يُضْلِل فَلَا هَادِى لَه وَأَشْهَد أَن لَا إِلَه إِلَّا الْلَّه وَحْدَه لَا شَرِيْك لَه وَأَشْهَد أَن مُحَمَّداً عَبْدُه وَرَسُوْلُه
فقا ل تعا لى:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ آل عمران(
﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً … ( النساء)
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا )71 ( سورة الأحزاب(
أما بعد:
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
MENJAGA DAN MENGENDALIKAN HAWA NAFSU DENGAN BERBEKAL TAQWA
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia
Seiring dengan sinar mentari cerah di pagi hari yang berbahagia ini, marilah dengan penuh kerendahan dan segala keimanan kita ini, kita menunduhkan kepala seraya berucap syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua, sehingga di 1 syawal 1436 H ini, di pagi dan hari yang berbahagia dan mulia ini kita masih diberikan keimanan dan keislaman, keselamatan dan kesehatan, sehingga dalam kesempatan ini kita masih dapat melaksanakan sholai Ied dengan berjamaah.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW, yang dengan segala perjuangan dan pengorbanannya telah mampu meneranngi qolbu-qolbu umat manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang di bawah naungan wahyu Illahi Robbi, maka marilah segala apa yang telah dikerjakannya baik tindakan, ucapan atau perbuatan baginda Rosul tersebut hendaknya kita jadikan contoh, Ittiba dan Ittibar di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia
Pada saat dan sekarang ini Umat Islam di seluruh penjuru dunia dari sabang sampai meraoke, dari timur sampai barat. Dengan begitu semangatnya dan menggeloranya besar kecil tua dan muda, mereka serentak mengumandangkan tahmid, tahlil dak takbir. Memuji kebesaran Allah SWT, sebagai ucapan kebajagian dan rasa syukur atas dimenangkannya kita dari segala macam godaan dan bisikan syaiton yang terkutuk selama bulan suci ramadhan. Ibarat seorang tentara, kita adalah prajurit yang gagah berani yang telah bertempur di medan perang habis-habisan melawan laknatullah syetan yang terkutuk yang menjadi musuh Allah dan musuh orang beriman yang besemayan di tubuh kita melalui aliran-aliran darah kita yang selanjutnya di sebut sebagai hawa nafsu.
Ya... puasa secara bahasa adalah Al Imsaku walkaffu ‘anisyaein atau menahan dan menjaga diri dari sesuatu yang membatalkan ibadah puasa kita. Apa sesuatu yang harus kita jaga itu...? nafsu atau syahwat yang ada di dalam diri kita yang harus kita jaga, dan kita kendalikan agar tidak merusak dan menghancurkan keimanan kita kepada Allah SWT , agar tidak menjadikan kehinaan kita di mata manusia terlebih-lebih Allah. Agar tidak menghancurkan dan menyesatkan kita di dunia sampai di akhirat.
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia  

Di dalam diri manusia ada dua kekuatan yang saling berebut mempengaruhi hati manusia, yaitu :
1. Kekuatan Iman
            Iman adalah salah satu intan mutiara yang termahal yang telah Allah berikan dan semayamkan ke dalam diri manusia ketika manusia masih berada dalam kandungan ibunya. Dan kalau iman itu sudah hilang dari diri kita maka kita tidak akan dapat membeli dimanapun dan berapapun juga. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ -١٧٢-
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu Mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya Berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami Lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,” (QS. Al-A’rof 172)
Ayat tersebut di atas telah menyampaikan kepada kita bahwa sesungguhnya insting, naluri dan pembawaan manusia untuk mengakui, menyembah dan berbakti kepada Allah, telah Allah tanamkankepada diri dan hati manusia, hal itu sebagai antisipasi dari Allah SWT kalau-kalu nanti di akhirat manusia akan banyak alasan ketika diminta pertanggungjawabannya. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya, “atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka apakah Engkau akan Membinasakan kami karena perbuatan orang-orang (dahulu) yang sesat?”
Tetapi walau Allah telah banyak memperingatkan melalui Nabi, Rosul dan ayat-ayatnya tetapi masih saja banyak manusia di dunia ini yang lupa, tidak mau/ enggan beribadah kepada Allah, hal ini dikarenakan hatinya telah tertutup nafsu dan syahwat yang menyelimuti dan menutup keimanan manusia. Mengapa hal itu terjadi.......? karena manusia sangat cinta dan cinta sekali kepada kehidupan dunia. Padahal ketika roh telah dicabut dari badanya, maka saat itulah kehormatan semua yang dikejarnya tidak ada artinya sama sekali, justru yang ia dapatkan adalah kehinaan, kenistaan dan penyesalan yang tiada guna. بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا -١٦- وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى -١٧-
“Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.
Kalau kita sudah menyadari bahwa sesungguhnya iman itu adalah titipan, amanah dari Allah  SWT, mengapa kita tidak menjaganya agar tidak tercemar dari dosa-dosa, agar suatu saat jika kita dipanggil oleh Allah, kita pulang kehadiratnya dengan mengembalikan iman dalam keadaan semula. Marilah mulai dari sekarang kita jaga keimanan kita dengan tetap beribadah kepada Allah, kapan saja dan dalam kondisi bagaimanapun juga.
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia 
2. kekuatan nafsu / syahwat
Di dalam diri manusia ada getaran kekuatan jahat yang digerakan oleh syethan melalui aliran darahnya dan kejahatan tersebut berbentuk Nafsu/ syahwat. Nafsu atau syahwat adalah keinginan manusia terhadap sesuatu yang sifatnya semu belaka, kamuflase atau instan dan sementara yang kalau di turuti maka akan dapat menyesatkan dan menghancurkan serta meluluhlatahkan kewibawaan dan kehormatan manusia itu sendiri, akan menjadikan manusia hina dimata manusia terlebih-lebih di sisi Allah SWT. Nafsu itu pada hakekatnya seperti orang melihat gunung. Nampaknya indah dan sejuk di pandang mata, sehingga kita sangat tertarik dan ingin menggapainya, tetapi kalau sudah kita dekati dan hampiri didalamnya ternyata banyak sekali duri-duri yang siap menyayat tubuh kita dan bintang buas yang siap memangsa kita. Nafsu-nafsu tersebut adalah sebagaimana yang Allah sampaikan melalui firmannya:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga) (QS Ali Imron:14)
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia 
Ibadah puasa yang kita laksanakan satu bulan kemarin adalah sebuah training, pelatihan agar kita sebagai manusia dapat benar-benar mengendalikan hawa nafsu yang bisa menyesatkan kita tersebut. Ibadah puasa kita telah melatih kita untuk menjadi orang yang sabar apabila terdapat kesulitan dalam hidup. Sabar sambil tetap berusaha mengatasi permasalahan hidup dengan cara – cara yang halal dan di berkahi Allah SWT, yang selanjutnya kita bertawakal kepada Allah atas hasil yang kita peroleh dalam usaha kita tersebut.
Dan ketika kita diberikan kemurahan rezeki oleh Allah SWT dan mendapatkan kesenangan hidup, hendaklah kita dapat menjadi hamba-hamba Allah SWT yang besyukur dan menginfaqkan sebagian harta kita untuk berzakat bukan justru untuk bersombong-sombong ria dengan melihat manusia di kanan kiri kita dengan sebelah mata saja.
Allah telah berfirman : ذَرْهُمْ يَأْكُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلْهِهِمُ الأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ -٣-

“Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan besenang-senanglah dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka” (Qs Al Hijr:3)
Allahu Akbar... allahu Akbar Walillah ilham
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia              
Oleh karena itu melalui khutbah yang singkat ini khotib mengajak kepada diri pribadi dan kaum muslimin semuanya, marilah ... kita jaga iman kita yang pada hakekatnya adalah titipan Allah, kita tingkatkan iman kita menjadi Islam, dengan melaksanakan Sholat, puasa dan ibadah-ibadah lainya. Dan kemudian sesudah itu marilah kita tingkatkan Islam kita menjadi sebuah ketaqwaan hanya kepada Allah semata, karena keimanan kita harus kita buktikan dengan amal sholehah, seperti halnya shalat kita, jangan hanya berhenti pada ibadah ritual 5 waktu saja, tetapi shalat kita harus membekas dalam bentuk “amar ma’ruf nahi munkar”misalnya kalimat takbir dengan mengangkat tangan kita, itu artinya rasa hormat kita pada Allah harus di atas segala-galanya, kalau di dalam shalat harus menutup aurat, maka jika telah selesai shalat kita juga harus mampu menutup aurat dsb. Itu artinya ibadah-ibadah ritual yang menunjukan bahwa kita orang Islam, harus kita tingkatkan menjadi ibadah faktual yang menunjukan bahwa kita orang yang bertaqwa. Sebagaimana tujuan akhir dari berpuasa.
Untuk mengakhiri khutbah ini marilah bersama-sama di hari yang suci dan mulia ini kita saling membersihkan dosa-dosa kita kepada Allah dengan berdoa, beristigfar dan bertobat kepada NYA serta meningkatkan prestasi ibadah kepadaNya.. dan kesalahan, kekhilafan kita kepada manusia kita bersihkan dengan saling memaafkan dan saling mengunjungi satu dengan lainnya. Mudah-mudahan kita menjadi orang yang sanggup menahan dan mengendalikan hawa nafsu kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang muttaqin yang akan mendapatkan jaminan kebahagian dari Allah di dunia sampai di akhirat. Amiin.....

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ   
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ , . رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَار , اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَنَّا نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
 يَامُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ اللَّهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ  أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنُا
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلّ خَيْرٍ وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَأَعِدْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ هَذَا الْيَوْمِ
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنَا وَبَنِيْنَا أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
ie
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Panti Asuhan Muhammadiyah Tuksono - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template