Macam-Macam Puasa
Bismillaahirrohmaanirrohiim
A. Puasa-puasa
yang disunnahkan
1. Hari
Arafah (9 Dzulhijjah) bagi selain orang yang menunaikan ibadah haji.
“Puasa hari ‘Arofah dapat menghapus dosa dua
tahun, tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa “Asyuro dapat menghapus
(dosa) tahun yang lalu” (HR.Muslim: 1162, dan Ahmad: 5/296)
2. Hari
Asyura dan hari Tasu’a adalah hari ke-10
dan ke-9 bulan Muharam.
“....
dan puasa “Asyuro dapat menghapus (dosa)
tahun yang lalu” (HR.Muslim:1162, dan Ahmad: 5/296)
“Apabila tahun depan insya Allah kita akan
berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR.Muslim: 133, dalam kitab Ash-Shiyam)
3. Enam
hari dibulan syawal
“Barang siapa puasa Ramadhan dan mengikutinya
dengan berpuasa enam hari dari bulan Syawal maka itu seperti puasa setahun
penuh.” (HR. Muslim: 822)
4. Setengah
bulan pertama bulan sya’ban
Berdasarkan
perkataan ‘Aisyah ra. “Aku tidak pernah
melihat Rosulullah berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan, dan aku
tidak pernah melihat Beliau dalam satu bulan lebih banyak puasanya dari bulan
Sya’ban.” (HR.Muslim:1/809, Abu Daud: 2/270, Abdurrazzaq dalam kita Mushannaf-nya: 7861)
5.
Sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah
“ Tidak ada hari-hari yang amalan sholeh di
dalamnya itu lebih dicintai Allah dari pada hari-hari ini —yakni 10 hari
pertama dari bulan Dzulhijjah— mereka para sahabat berkata,”wahai Rosulullah!
Walaupun jihad fi sabilillah?”, Belia menjawab, “Walaupun jihad fi sabilillah,
kecuali yang berangkat dengan jiwa dan hartanya kemudian dia tidak kembali
dengan sesuatu pun darinya.” (HR.Ibnu Majah:1727, Ahmad:1/224, At-Tirmidzi:
3/130, dan Abu Daud:2440)
6. Bulan
muharram
Sabda Nabi
ketika ditanya tentang puasa apakah yang paling utama setelah puasa Ramadhan,
Beliau menjawab, “(puasa pada) bulan
Allah yang kalian sebut dengan bulan Muharram.” (HR.Ibnu Majah:1743 dan
Ahmad: 2/303, 329)
7. Hari-hari
putih (Ayyamul Bidh) pada setiap bulan, jatuh pada hari ke 13, 14 dan 15.
“Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa
tiga hari putih pada setiap bulan: yaitu 13,14, dan 15”dan beliau bersabda “itu
seperti puasa setahun penuh.” {HR An Nasaai:2422}
8. Hari
senin dan kamis
Bahwasanya
Nabi SAW, paling banyak berpuasa pada hari senin
dan kamis, beliau ditanya tentang hal itu lalu beliau menjawab” sesungguhnya amalan-amalan itu diangkat
setiap hari senin dan kamis, maka Allah mengampuni setiap muslim atau setiap
mukmin kecuali dua orang yang sedang berselisih.” {HR Ahmad :2/329}
9. Puasa
satu hari dan buka satu hari ( puasa Nabi Daud as)
“Puasa yang paling dicintai Allah adalah
puasa Nabi Daud as, dan shalat yang dicintai Allah adalah shalatnya Nabi Daud
as, beliau tidur pada pertengahan malam, lalu bangun shalat malam pada
sepertiganyadan tidur lagi pada seperenamnya, beliau berpuasa satu hari dan
berbuka satu hari”{HR Al Bukhari:4/195, Abu Daud:2448, Ahmad:2/160, An Nasaai:3:214}
10. Puasa
bagi para lelaki bujangan yang tidak mampu untuk menikah
“Barang siapa yang
telah mampu untuk menikah maka hendaklah dia menikah, karena itu lebih dapat
menahan/ menundukkan pandangan serta lebih dapat menjaga kemaluan dan barang
siapa yang tidak mampu maka hendaklah dia berpuasa, karena puasa itu merupakan
pembenteng nafsu shahwatnya” {HR Al
Bukhari:2/673,3/34}
B.
Puasa
yang dimakruhkan
1. Puasa
pada hari Arafah bagi orang yang sedang berwuquf di Arafah
Hal
ini berdasarkan larangan nabi SAW terhadap orang yang berpuasa pada hari Arafah
bagi mereka yang berada di Arafah. {HR Ahmad:2/304 dan Al Hakim:1/434}
2. Puasa
hari Jum’at khusus
‘Sesungguhnya
hari Jum’at itu adalah hari raya kalian, maka janganlah kalian berpuasa pada
hari itu, kecualli jika kalian berpuasa sebelumnya atau setelahnya. {disebutkan
oleh Al Haitsami dalam kitab Majma’uz Zawaid:3/199}
3.
Puasa hari sabtu secara khusus
“Janganlah
kalian berpuasa pada hari sabtu kecuali yang diwajibkan kepada kalian, dan jika
salah satu kalian tidak mendapati (sesuatu untuk berbuka puasanya) selain kulit
pohon anggur atau kulit kayu pohon maka hendaklah dia mengunyahnya” {HR At
Tirmidzi:744}
4. Puasa
pada akhir bulan Sya’ban
“apabila
telah mencapai pertengahan bulan sya’ban maka janganlah kalian berpuasa” {HR
Abu Daud:3337}
Puasa yang tergolong
dengan makruh tahrim (makruh keras)
adalah sbb:
1. Puasa
wishal yaitu meneruskan puasa dua
hari atau lebih tanpa berbuka.
2. Puasa
hari syak (meragukan)
Larangan
puasa hari ke-30 pada bulan Sya’ban. Sabda Nabi SAW,” barang siapa berpuasa
hari syak maka dia telah durhaka
kepada Abu Al Qasim (Muhammad SAW)” {HR. An Nasaai:1/424}
3. Puasa
ad-dahr yaitu puasa satu tahun penuh
tanpa berbuka.
Sabda
Nabi SAW “ tidak berpuasa orang yanng berpuasa selamanya (selama setahun)”{HR
Muslim: 815 dan An Nasaai:4/206}
4. Puasa
seorang istri tanpa izin suami padahal berada bersamanya.
Sabda
Nabi SAW “ janganlah seorang istri berpuasa (walaupun) satu hari sedangkan
suaminya menyaksikan (ada bersamanya) melainkan dengan izinnya, kecuali puasa
Ramadhan” {HR Ahmad:2/444}
C.
Puasa
yang diharamkan
1. Puasa
pada hari raya Ied, baik Idul Fitri
atau Idul Adha.
2. Hari
tasyriq yang tiga
3. Hari-hari
haidh dan nifas
Sabda
Nabi SAW, “ bukankah apabila sedang haidh dia tidak mengerjakan shalat dan
tidak berpuasa? Maka itulah diantara kekurangan agamanya” { HR. Al – Bukhari}
4. Puasanya
orang sakit yang khawatir dirinya binasa.
Firman
Allah “ ... dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesunngguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu.” {An Nisa(4):29}
Sumber: Kitab Minhajul Muslim
Karya Abu Bakar Jabir Al Jaza'iri
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !